KECIL DISUKA, MUDA BERKARYA, TUA KAYA RAYA, MATI (mudah-mudahan) MASUK SURGA

Jumat, 06 Juni 2014

GIMANA SIH RASANYA NGESEKS ITU?

Drama :
SEPERTI APA SIH RASANYA NGESEKS ITU?
Penulis : Indra Furwita

Aldi
:
"Beb, ntar malam ada acara gak?"
Lina
:
"Hmmm... Gak ada sih. Emang kenapa?"
Aldi
:
"Malam ini jalan yuk!"
Lina
:
"Boleh, tapi jam 7-an ya?"
Aldi
:
"Sippp"  (tutup Aldi mengakhiri pembicaraan teleponnya)..


Aldi dan Lina sudah 4 bulan ini berpacaran. Mereka sudah merasa sangat mengenal dengan waktu yang sesingkat itu. Sudah genap 2 tahun mereka kuliah di kampus dan angkatan yang sama pula. Di kota Jogja inilah mereka berkenalan dan akhirnya berkomitmen untuk menjalin hubungan tak resmi, pacaran.
Aldi remaja yang pandai bergaul, dan dulunya terkenal playboy. Saat masih duduk di bangku SMA itu sudah menjadi hal biasa oleh rekannya. Sedangkan Lina adalah mahasiswi yang terpandang di kampusnya, karena kecerdasan lebih yang dimilikinya. Tak heran jika setiap tahunnya biaya kuliah selalu mengandalkan beasiswa. Mereka berdua berangkat dari luar daerah Jogja.
Malam ini adalah malam minggu, seperti biasa kawula muda selalu mengaitkannya dengan hura-hura  dan waktu untuk berduaan dengan kekasih. Begitupun dengan Aldi dan Lina, sebagai remaja tentu mereka juga ingin warna tersendiri dalam mempererat hubungan mereka.
Aldi
:
"Hai sayang... Sudah siap"
Lina
:
"Ihhh... Sudah lama tahu nuggunya!"
Aldi
:
"Kita mau kemana nih?"
Lina
:
"Kaliurang aja yuk!"
Aldi
:
"Ok Bebz!"     (Aldi lantas menarik gas motornya berlaju kencang).


////////////........../////////////////............../////////

Lina
:
"Yahhh... Kok hujan sih?"
Aldi
:
"Kita berhenti dulu ya?"
Lina
:
"Ya deh"


Mereka berteduh di bawah sebuah kios yang sudah tutup. Lina merasa kedinginan, karena hanya memakai hot pan dan T-shirt putih lengan pendek. Sadar akan hal itu, Aldi menyematkan jaketnya ke tubuh pacarnya. Tak berapa lama setelahnya, hujan agak reda. Tapi waktu sudah menujukkan pukul 20:00, itu artinya tak banyak lagi waktu untuk berduaan.
Aldi
:
"Beb, kita ke kosku aja yah?"
Lina
:
"Ngapain? lagian masih hujan"
Aldi
:
"Kita makan malam di sana aja, di sebelah kos kan ada mini cafe tuh. Ntar kita pesan makanan, terus makan di kos aja"
Lina
:
"Terserah deh, tapi jangan malam-malam. Jam 10 kosku dikunci tuh sama Ibu"


Merekapun menuju kos Aldi yang tak jauh dari tempat mereka berteduh. Kost itu terbilang bebas jika dibandingkan dengan yang lain. Nampak ada beberapa cewek yang bebas keluar masuk kamar cowok di situ. Pacar atau tidak hanya mereka yang tahu.
Aldi
:
"Bebz, nih makanannya"
Aldi membuka pintu dan tanpa sengaja melihat Lina membuka laptopnya.
Lina
:
"Beb, videomu kok aneh-aneh sih?"
Aldi
:
"Haaaa? Video apaan?"
Lina
:
"Ini nih, kamu jorok ihhh!"
Lina tampak jijik dan beranjak dari kursi belajar. Mungkin juga Ia kecewa dengan Aldi. Ini kali pertamanya Lina masuk ke kost pacarnya. Ia shock dengan salah satu isi file di laptop Aldi, adalah video BF (Blue Film).
Masih terbayang di pikiran Lina bagaimana aksi dari dua jenis kelamin berbeda di dalam video tadi. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa cowoknya penikmat video semacam itu. Bukannya Ia tidak pernah menonton aksi demikian, tapi tentu tidak sampai menjadi koleksi seperti itu.
Tidak lagi Ia bernafsu dengan santapannya malam itu. Yang ada dipikirannya hanya satu, aksi porno tadi. Di dalam hatinya ingin sekali bertanya pada lelaki di hadapannya. Tapi tentu Ia punya rasa besar yang tak memungkinkan, yakni malu.
Lina
:
Ahhh... sudahlah, dia juga pacarku tidak masalah jika saya bertanya- tanya tentang hal itu. Lina berbisik dalam hati.
"Seperti apa sih rasanya seks itu?"
Ia tampak gugup dan nafasnya memburu. Takut jika Aldi akan marah besar.
Aldi
:
"Hahaha... Kamu kok nanya gitu sih?"
Lina
:
"Ahhhh... Kamu ditanyai malah ketawa doang. Jawab dong?"
Aldi
:
"Hmmmmm... Gimana ya?"
Lina
:
"Apa benar sedahsyat yang dikatakan orang?" (penasaran).
Aldi
:
"Saya sih juga gak tahu, Cuma nonton dan baca doang"


Mereka kembali terdiam. Makanan itu tiba-tiba habis dan tak berasa. Benar-benar tak ada rasa, Aldi pun yang semula menikmati juga demikian. Ia juga diliputi rasa gugup yang mendalam.
Aldi
:
"Hujan makin deras aja Beb?"
Lina
:
"Ya nih, kayak mana ya?"
Aldi
:
"Ya udah tunggu aja dulu. Masih ada setengah jam lagi nih sebelum kosmu tutup"


Sementara itu Lina nampak duduk di tepi kasur Aldi, duduk berselimut tebal. Aldi nampak sedang mengutak-atik ponselnya. Ia benar-benar bingung, sepertinya yang akan dikatakannya ini adalah salah. Tapi sisi lain inilah kesempatan besar untuk menanyakannya.
Aldi
:
"Beb?"
Lina
:
"Ya"
Aldi
:
"Kamu sayangkan sama aku?"
Lina
:
"Loh, kok nanyanya gitu? Ya iyalah"
Aldi
:
Degup kencang dadanya terus saja bertambah. Nafasnya menderu-deru tak karuan.
"Kira-kira pengorbananmu sampai mana Beb? (nada terbata-bata).
Lina
:
"Pengorbanan? Lohhh... Ini bukan pengorbanan apa?"
Aldi
:
"Yaaa... Maksudnya yang lain?"
Lina
:
"Aduh aku gak ngerti deh!"
Aldi
:
Mendengar cetusan pacarnya Aldi seperti tak punya cukup keberanian untuk melanjutkan pertanyaannya.
"Sayang menurut kamu, keperawanan penting gak sih?"
Lina
:
"Ihhhh... Nanyanya ngacok gitu sih?"
Aldi
:
"Ini serius Beb"
Lina
:
"Lohhh... Itu kan sudah komitmen semua cewek Beb, jadi gak mungkin lah saya gak mempertahankannya. Kenapa? Kamu ragu ya?"
Aldi
:
"Gak Beb. Cuma mau tahu aja"


Sudah pukul 21.00 hujan juga masih belum mereda, bahkan semakin deras saja. Sudah terlambat untuk meminjam jas hujan di tetangga kos. Mereka sudah pasti tidur lelap. Pulangpun masih harus bertaruh antara diijinkan masuk atau tidak.
Tampak Lina sedang berdiri bersandar di pintu kos Aldi. Lina terlarut dalam lamunan bersama rintik-rintik hujan malam itu. Masih kuat ingatannya dengan video di laptop Aldi tadi.
Tiba-tiba,
Aldi
:
"Lina ku sayang"
(Aldi memecahkan lamuna Lina dengan pelukan diperutnya).
Lina
:
"Uhhhh... Bikin kaget aja. Apa-apaan sih kamu"
Aldi
:
"Sayang, aku mau kita selalu bersama"
Lina
:
"Ya... Terus?"
Aldi
:
"Kita abadikan saja malam ini?"
Lina
:
"Maksud kamu?"
Aldi
:
"Kalau bukan sekarang kapan lagi Beb?"
Lina
:
Seakan mengikuti rayuan setan dan nafsunya dalam dinginnya malam, Lina seakan terhipnotis oleh Aldi. Kini mereka duduk di tepi kasur sambil menonton TV. Tidak tahu lagi apa yang mereka tonton. Mereka hanya sibuk dengan mesranya percintaan mereka. Tidak teringat lagi untuk pulang, karena nikmatnya berbagi kehangatan.
"Tapi sayang... Saya masih virgin"
Aldi
:
"Sayang... Sekarang sudah gak jaman perawan-perawanan, ayolah nikmati saja selagi hidup"
Lina
:
"Tapi kan gak harus sekarang?"
Aldi
:
"Trus kapan lagi"   (Aldi seolah merajuk kecewa.)
"Beb, kalau harus menunggu, itu terlalu lama. Kalau kamu gak sayang, lupakan saja cinta kita"
Lina
:
"Tapi Beb, saya takut hamil"
Aldi
:
"Tenang sayang, sudah saya persiapkan semuanya. Gak ada masalah deh"


Malam itu akan terasa sangat sulit bagi Lina untuk menghindar. Tak tahu lagi Ia mengapa dengan mudahnya kini dalam pangkuan Aldi. Elakannya hanya berakhir sia-sia.
Aldi
:
"Sayang dengar aku" (Aldi memalingkan wajah Lina menghadapnya)
"Kamu adalah bagian dari hidupku, begitupun aku. Suatu saat kamu akan menjadi istriku, itu harapan kita bersama kan?"
Lina
:
..... (hanya bisa mengangguk).
Aldi
:
"Jika nanti ada apa-apa, saya siap bertanggung jawab. Aku pasti menikahimu. Jujur Beb, jiwa ragaku hanyalah untukmu, tidak ada gadis lain selain dirimu. Semua untukmu dan kukorbankan untukmu".
"Beb... Jika kamu benar-benar cinta, sayang sama aku. Kamu gak tega kan lihat aku menderita seperti ini?"
"Ini adalah bukti bahwa kita merelakan semuanya untuk bersama nanti. Percayalah sayang..."
Lina
:
"Hmmmmmmmmmmmm.................."


.......... 3 minggu kemudian.....
Lina
:
"Aldi....!"
"Mana janjimu.... Mana?"
Aldi
:
"Beb"
Lina
:
"Apa? Kamu biadab... Cowok sialan!"
Aldi
:
"Tunggu dulu Beb"
Lina
:
"Apa? Kamu masih mau mengeluarkan kata-kata manismu itu? Tidak berengsek....!"


Seisi cafe tampak tertegun melihat drama itu. Lina tak meyangka bahwa akan seperti itu akhirnya. Aldi tiba-tiba menikahi gadis yang lebih dulu ditidurinya. Kini Lina hanya sendiri menanggung semua.

Papa
:
"Appaaaaaa?"
Lina
:
"Ya Pa... Saya khilaf"
(Lina sembari manangis mengadu pada Papanya).
Papa
:
"Papa kecewa sama kamu. Sudahlah... Hentikan saja kuliahmu. "Anak tidak berguna.... Memalukan keluarga.... !"
Lina
:
"Pa...Paaaaaa....!!!!"

Sambutan Indra Furwita :
 .........Hadirin, Seks pada dasarnya merupakan dorongan naluri atas kepuasan nafsu syahwat. Inilah yang membawa dampak buruk bagi kehidupan modernitas anak muda sekarang. Sistem pergaulan demikian cenderung minimalis dalam ikatan moral dan kepatuhan terhadap hukum-hukum agama.
Seks di luar nikah kian populer di kalangan remaja. Hal ini bisa saja terjadi karena faktor lingkungan baik berupa tekanan dari teman-temannya ataupun dari pacarnya sendiri. Terlebih dengan dorongan emosional terhadap nafsu untuk melakukan seks yang berujung pada keingintahuan terhadap perilaku seks. Inilah yang disebut dengan riset partisipatif pribadi, dimana mereka mencobanya sendiri berdasarkan pengetahuan yang ada baik majalah, video, film ataupun TV. Walhasil terjadilah perilaku yang menunjukkan adanya kecanduan seks.
Bagi kaum remaja, saya berpesan. Jagalah kehormatanmu dengan sebaik-baiknya masa depanmu. Ingatlah selalu orang tuamu di rumah. Mereka ingin menangis haru bahagia atas suksesmu, bukan tangis karena menanggung rasa malu.

Ungkapan-ungkapan rayuan dari drama tadi adalah satu contoh yang menunjukkan bahwa pasangan Anda akan terus berusaha mencari celah agar tidak lagi menunda-nunda hubungan seks yang didinginkannya. Setelahnya, tanpa dikira kepuasan adalah segalanya. Sehingga cinta dan kasih sayang kian menghambar. 

Semua hanya akan meragi dan akhirnya menjamur menjadi satu penyesalan yang tiada tara telah menghancurkan masa depan. Lindungi diri Anda wahai Gadis!
»»  BACA SELENGKAPNYA BRO...

Sabtu, 10 Mei 2014

KONSELING KRR
Pengertian Konseling
Konseling adalah suatu proses dimana seseorang membantu orang lain dalam membuat ksputusan atau mencari jalan untuk mengatasi masalah, melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaanperasaan “ yang terlibat didalamnya.

Konseling KRR
Konseling KRR adalah suatu proses tatap muka dimana seorang konselor membantu remaja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya.

Oleh sebab itu dalam konseling KRR harus terjadi:
1. Hubungan saling percaya
2. Komunikasi yang terbuka
3. Pemberdayaan klien agar mampu mengambil keputusannya sendiri.

Sasaran Konseling KRR




1. Individu remaja
2. Kelompok Remaja
3. Klien dengan kehamilan yang tidak diinginkan
4. Penyalahguna napza
5. Pengidap HIV dan AIDS (ODHA)

Syarat menjadi Konselor KRR
Beberapa syarat seorang konselor sebaya:
1. Berpengalaman sebagai pendidik sebaya.
2. Mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk membantu klien
3. Terbuka pada pendapat orang lain
4. Menghargai dan menghormati klien
5. Peka terhadap perasaan orang dan mampu berempati
6. Dapat dipercaya dan mampu memegang rahasia
7. Perasaan stabil dan kontrol diri yang kuat
8. Memiliki pengetahuan yang luas mengenai:
a.    Seksualitas yang meliputi tumbuh kembang remaja, alat, system dan proses reproduksi, konsekuensi hubungan sex pra nikah ; kehamilan.
b.    HIV dan AIDS serta PMS
c.    NAPZA
9. Memiliki ketrampilan dalam :
a. Menciptakan suasana yang aman, nyaman dan menimbulkan rasa percaya klien terhadap konselor
b. Melakukan komunikasi interpersonal, yaitu hubungan timbale balik yang bercirikan :
1) Komunikasi dua arah
2) Memperhatikan aspek verbal dan non verbal
3) Mendengar secara aktif
4) Penggunaan pertanyaan untuk menggali informasi, perasaan dan pikiran.
5) Membantu klien dalam pengambilan keputusan.

Syarat Tempat Konseling
1. Terjamin privacy
2. Nyaman, tidak bising
3. Tenang

C. Sikap Konselor
S :  Smile. Duduk menghadap ke klien berikan anggukan atau senyuman.
O :  Open and Non Judgemental facial expression. Expresi muka menunjukan sikap terbuka dan tidak menilai.
L :  Lean towards Client. Tubuh condong ke klien
E :  Eye contact. Kontak sesuai cara yang diterima budaya setempat
R :  Relaxed and Friendly manner. Santai dan sikap bersahabat.



Langkah-Langkah Konseling KRR

SA
: Salam, memberi perhatian dan menciptakan hubungan dan situasi nyaman.
T
: Tanya, mengajukan pertanyaan untuk mengetahui kebutuhan, pengetahuan dan perasaan klien tentang masalah yang dihadapi dan latar belakangnya, Identifikasi effek dari masalah terhadap klien dan hal lain.

U
: Tanya, mengajukan pertanyaan untuk mengetahui kebutuhan, pengetahuan dan perasaan klien tentang masalah yang dihadapi dan latar belakangnya, Identifikasi effek dari masalah terhadap klien dan hal lain.
TU
: Bantu klien untuk mengambil keputusan yang diinginkan. Beri waktu dan dorong klien untuk berpendapat
J
: Jelaskan secara rinci mengenai alternatif pemecahan masalah yang telah dipilih klien, konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dihadapi. Ajukan pertanyaan apakah klien sudah mengerti apa yang disampaikan agar bisa membuat keputusan tanpa tekanan.
U
: Rencanakan kunjungan ulang atau rujuk ketempat pelayanan konseling bila diperlukan.


Observasi dan Memantapkan Hubungan Baik
Keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang konselor adalah keterampilan observasi dan memantapkan hubungan baik.

A. Tingkah laku verbal
Yang termasuk kedalam tingkah laku verbal adalah semua suarasuara yang bermakna dari konselor atau klien lain.

B. Tingkah laku non verbal
Yang termasuk ke dalam tingkah laku non verbal adalah bahasa tubuh, tatapan mata, nada/intonasi suara, jangka waktu (tempo), ekspresi wajah (raut muka), masa diam saat pembicaraan meupun gerakan fisik seperti sentuhan, anggukan kepala, gerakan tangan yang terbuka atau kata-kata seperti “ehmm...ehmm..”.

C. Kesenjangan
Kesenjangan adalah ketidak sesuaian tingkah laku verbal dan nonverbal.

Keterampilan dasar berikutnya yaitu memantapkan hubungan baik meliputi hal sebagai berikut:
1. Menerima klien apa adanya
2. Memberi salam dan memperkenalkan diri
3. membuat klien merasa diterima, nyaman, rileks
4. Menjalin kerja sama dengan klien
5. Memberi respon positif, pujian dan dukungan

Keterampilan Mendengar Aktif

1. Refleksi Isi (Paraphrasing)
Merefleksi isi percakapan klien adalah mengungkapkan kembali atau memberi masukan tentang inti dari apa saja yang baru dikatakannya dengan cara memendekkan dan memperjelas pendapat klien.
2. Refleksi perasaan
Refleksi perasaan menyangkut emosi klien dan umpan balik inti dari perasaan klien yang telah teramati oleh konselor.
3. Merangkum
Merangkum dapat digunakan saat akan mengakhiri suatu percakapan, untuk transisi antar topik atau untuk memberi penjelasan panjang terhadap masalah klien yang rumit.

Tipe mendengar aktif
1.    Terima klien apa adanya, hargai klien sebagai individu yang berbeda dari individu lainnya.
2.    Dengarkan apa yang dikatakan klien dan juga bagaimana ia mengatakan hal itu. Perhatian intonasi suara, pemilihan kata, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan tubuh.
3.    Tempatkan diri pada posisi klien selama mendengarkan.
4.    Beri waktu pada klien untuk berpikir, bertanya dan berbicara sesuai dengan kecepatan klien.
5.    Dengarkan klien dengan seksama, jangan berpikir apa yang akan dikatakan selanjutnya.
6.    Lakukan pengulangan/refleksi apa yang didengar, sehingga baik konselor maupun klien tahu bahwa konselor telah paham.
7.    Duduk menghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan yang mengganggu, tatap dan perhatikan klien,
8.    Tunjukkan tanda perhatiaan verbal (misalnya dengan mengucapkan: ehmm..., ya ya…, lalu.., terus.., ohh… begitu, dsb.) dan non verbal (sesekali mengangguk).

Keterampilan Bertanya Efektif
a.    Pertanyaan tertutup. “Sudah berapa lama kamu kecanduan rokok ?”
b.    Pertanyaan terbuka. “Bagaimana pendapat pacarmu dengan keputusan kamu untuk menggugurkan kehamilan ?”
c.    Pertanyaan mendalam. “Dapatkah kamu menceritakan lebih lanjut apa yang kamu
d.    katakan bahwa kamu pernah kecanduan narkoba ?”
e.    Pertanyaan mengarahkan. “Apakah kami mengidap IMS ?”

Kiat-Kiat Bertanya Efektif
a. Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatiaan minat dan keakraban.
b. Gunakan kata-kata yang dipahami klien.
c. Ajukan pertanyaan saru persatu.
d. Gunakan kata tanya yang mendorong klien tetap bicara
e. Bila harus menanyakan hal-hal yang sangat pribadi jelaskan “mengapa”
f. Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila klien belum paham.
g. Hindari pertanyaan yang mengarahkan.
h. Gunakan “pertanyaan terbuka”

Keterampilan Membantu Klien Dalam Pengambilan Keputusan
Tipe-tipe pengambilan keputusan :
1.  Pengambilan keputusan karena ketidak sanggupan segera; membiarkan kejadian berlalu, tanpa berbuat apa-apa.
2.  Pengambilan keputusan intuitif, bersifat segera
3.  Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena harus segera dilaksanakan.
4.  Pengambilan keputusan yang reaktif
5.  Pengambilan keputusan yang ditangguhkan; dialihkan pada orang lain, membiarkan orang lain yang bertanggung jawab.
6.  Pengambilan keputusan secara berhati-hati; dipikirkan dan mempertimbangkan berbagai pilihan.

Dalam hal ini konselor akan membantu klien memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan tersebut. Pada akhirnya pengambilan keputusan adalah tanggung jawab klicn. Terdapat 4 (empat) gagasan atau strategi membantu klien membuat keputusan:
a. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.
b. Membantu klien dalam mempertimbangkan pilihan spesifikasinya.
c. Membantu klien mengevaluasi pilihan.
d. Membantu klien menyusun rencana kerja.

Disamping harus mempertimbangkan 4 (empat) strategi pengambilan keputusan diatas, dalam proses membantu klien, konselor sebaya juga harus memperhatikan “4K”, meliputi:
a.    Kondisi masalah yang dihadapi.
b.    Daftar kemungkinan pilihan atau alternatif keputusan.
c.    Timbang konsekuensi dari setiap pilihan yang ada.
d.    Buat keputusan terbaik

Situasi Sulit Dalam Konseling
Beberapa situasi sulit yang mungkin dihadapi Konselor Sebaya antara lain sebagai berikut:
1. Klien pasif dan diam
2. Klien menangis terus menerus
3. Klien bertanya tentang hal-hal pribadi konselor
4. Konselor melakukan suatu kesalahan
5. Konselor tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh klien
6. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah klien

7. Konselor dan klien saling mengenal.
»»  BACA SELENGKAPNYA BRO...